BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ILMIAH
Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah. Bahasa Indonesia yang digunakan didalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan sering
muncul dalam tulisan ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
(1) Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat,
(2) Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
(3) Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
(4) Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah :
CENDEKIA, LUGAS, JELAS, FORMAL, OBYEKTIF, KONSISTEN, BERTOLAK DARI GAGASAN, SERTA RINGKAS DAN PADAT.
A. Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
Contoh-1 :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.
Contoh-2 :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.
Kalimat pada contoh-2 secara jelas mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada contoh-1.
Contoh-3 : penyimpulan, pemaparan, pembuatan, dan pembahasan.
Contoh-4 : simpulan, paparan, buatan, dan bahasan Kata pada contoh-3 menunjukkan suatu proses, sedangkan pada contoh-4 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah, dapat menggunakan kedua bentuk kata pada contoh-3 dan contoh-4.
B. Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Contoh-11 :
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang.
Contoh-12 :
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat, sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.
C. Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
D. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
Contoh a :
Kata Formal : Kata Non-formal :
Wanita Cewek
Daripada Ketimbang
Hanya Cuma
Membuat Bikin
Dipikirkan Dipikirin
Bagaimana Gimana
Matahari Mentari
Tulisan ilmiah termasuk katagori paparan yang bersifat teknis.
Contoh b :
Kata Ilmiah Teknis : Kata Ilmiah Populer :
Modern Maju
Alibi Alasan
Argumen Bukti
Informasi Keterangan
Sinopsis Ringkasan
Urine Air Kencing
E. Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata. Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak
mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari.
F. Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
G. Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari.
H. Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan
unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Kesimpulan :
pemakaian tata bahasa adalah faktor penting dalam suatu penulisan ilmiah, skripsi thesis. Suatu tulisan ilmiah yang baik dalam tata bahasa yang dipakai akan mudah dipahami oleh pembacanya dan dapat pula menjadi referensi penulis lainnya, oleh karena itu dalam penulisan ilmiah harus melalui beberapa tahap penting yaitu
- Pemilihan judul dan topik pembahasan
- Sumber referensi yang terkait dengan topik serta mencantumkannya pada daftar pustaka
- Pemilihan kata yang ilmiah dan Formal
- Menghindari kesalahan penalaran dalam tulisan agar pembaca tidak salah dalam mengartikannya
- Menghindari kesalahan ejaan
- Menghindari kesalahan dalam pengembangan paragraf
- Penggunaan kalimat psif yang baik dan benar
- Menghindari pemborosan kalimat yang tidak menjelaskan secara singkat dan jelas
setelah kita mematuhi peraturan dalam setiap penulisan, maka kita akan memeperoleh suatu tulisan yang berkualitas dan mudah diterima oleh siapapun.
sumber:
http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Bahasa_Indonesia/Bab-3_Bahasa.pdf
11 years ago
0 comments:
Post a Comment