Bentuk abstrak
Setiap abstrak mempunyai bentuk yang serupa:
1. Judul: Apa?
2. Latar belakang: Mengapa?
3. Gambaran: Kapan? Di mana? Bagaimana? Berapa?
4. Kesimpulan: Solusi/Pelajaran
Perhatikan bahwa abstrak yang baik mengikuti asas jurnalistik, dengan mengandung “5 W, 1 H”:
• Who = Siapa?
• What = Apa?
• Why = Mengapa?
• When = Kapan?
• Where = Di Mana?
• How = Bagaimana?
...ditambah “1 H” lagi:
• How many = Berapa?
Unsur abstrak
Setiap konferensi mempunyai bentuk berbeda. Perhatikan bahwa abstrak untuk konferensi yang kita ingin ikuti mungkin berbeda dengan pedoman ini. Namun selalu penting kita tidak sekadar melaporkan kesuksesan; pembaca/peserta belajar lebih banyak dari kegagalan atau ketidakberhasilan, agar tidak melakukan kesalahan dalam proyek serupa. Untuk ICAAP ke-9, bentuk berikut ditentukan oleh panitia untuk abstrak umum (kecuali yang membahas
penelitian ilmiah):
Masalah (Issues): pernyataan singkat yang merangkum masalah yang dihadapi oleh abstrak
Proyek (Project): gambaran singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan, penelitian
dan/atau advokasi
Hasil (Results): gambaran singkat mengenai hasil proyek Pelajaran yang Diambil
(Lessons Learned): (tidak lebih dari 5 baris teks) ringkasan mengenai pelajaran yang
diambil dan implikasinya Biasanya ada batas jumlah kata yang dapat dipakai, sering 200 atau 250; memang pada ICAAP ke-9 batasnya adalah 200 kata, tidak termasuk judul dan subjudul. Keterbatasan tersebut berarti kita harus singkat. Namun kita harus menghindari singkatan atau akronim yang tidak baku. Bila dipakai, jelaskan Abstrak yang baik...
Fisik:
- Singkat
- Indah
Isi:
-Clear (Jelas)
- Complete (Lengkap)
- Concise (Singkat)
-Cohesive (Logis/Saling sesuai)
Langkah membuat abstrak
1. Imajinasi: Bayangkan kita sedang mempresentasikan abstrak pada konferensi, untuk membagi prestasi kita. Cara ini dapat memberi motivasi dan mendorong kita. Bila kita tidak dapat
membayangkan kita di sana, tidak mungkin kita akan ke sana!
2. Buat jadwal: Sediakan waktu untuk merevisi abstrak sedikitnya lima kali. Jangan baru mulai satu hari sebelum abstrak harus diajukan. Dan jangan lupa kita mungkin akan membutuhkan bantuan untuk membuatnya dalam bahasa Inggris juga!
3. Tinjau pekerjaan: Cari informasi yang lengkap mengenai proyek yang akan dilaporkan. Baca laporan, wawancarai pelaku, sasaran, dll.
4. Pilih titik utama: Pasti akan tersedia terlalu banyak informasi! Informasi ini harus disaring beberapa kali. Pilih titik yang paling penting, dan buang yang hanya menarik. Secara khusus, cari unsur utama: masalah, metode, hasil, kesimpulan, dan usulan/dampak.
5. Buat draf: Buat naskah, sebaiknya tanpa baca laporan atau catatan. Jangan sekadar mengambil kalimat kunci dari laporan; jangan sekadar memakai bentuk laporan; hanya memberi informasi satu kali; hindari singkatan/bahasa LSM; coba membuatnya persis dan jelas.
6. Uji coba: Baca draf di depan teman, rekan atau keluarga.
7. Draf ulang: Memperbaiki draf berulang kali, sedikitnya 2-3 kali. Minta komentar dari rekan kerja. Setelah itu: perbaiki kelemahan dalam bentuk; perbaiki hubungan logis antara bagian; hilangkan
informasi yang tidak dibutuhkan; tambah informasi baru yang dibutuhkan; hapuskan yang berteletele. Coba tidak melebihi jumlah kata dalam bahasa Indonesia; bahasa Inggris biasanya sedikit lebih singkat.
8. Terjemahan: Setelah sudah baik dalam bahasa Indonesia, terjemahkannya (dengan bantuan bila dibutuhkan). Jangan membiarkan penerjemah mengubah artinya.
9. Periksa kembali: Cetak versi akhir, cek kembali sebelum dikirim.
Pemilihan topik
Pilihan topik adalah keputusan yang paling sulit. Topik yang menarik atau luar biasa lebih mungkin dipilih untuk dipresentasikan. Biasanya terdiri dari empat sumber:
1. Ide sendiri, berdasarkan pekerjaan sendiri, apa yang langsung diamati.
2. Ide dari orang luar, berdasarkan pertanyaan atau komentar dari pengunjung atau lembaga donor.
3. Ide dari tema, jalur (track) atau kata kunci diterbitkan oleh penyelenggara konferensi.
4. Masalah hangat, misalnya buah merah atau kepatuhan untuk IDU.
Ingat bahwa topik harus sesuai dengan tema konferensi, dan dapat dicocokkan dengan track-nya. Juga jangan lupa bahwa harus ada informasi atau data yang cukup untuk mendukung topik yang dipilih.
sumber:http://spiritia.or.id/art/pdf/a1067.pdf
11 years ago
0 comments:
Post a Comment