Penalaran deduksi
Karakteristik
1.Ada premis (alasan)
2.Ada kesimpulan
3.Proses deduksi dikatakan sahih jika:
(premis benar atau sesuai kenyataan,
kesimpulan benar, dan argumentasi logis)
4.Hasil penalran deduksi dapat digunakan
sebgai dasar mengajukan hipotesis
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh :
Sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.
Bentuk standar dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)
Bentuk silogisme
Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
sumber:http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html
Prof. Dr. Hasriadi M. Akin
11 years ago
0 comments:
Post a Comment